Kamis, 31 Juli 2008

Cara Meluruskan Plat Yang Melengkung

Lajur plat kulit yang mengalami lenturan dapat dikembalikan, apabila besarnya lenturan tidak melebihi ketentuan yaitu 5 kali tebal plat yang melentur.
Proses yang dilakukan untuk meluruskan plat kulit yang melentur adalah sebagai berikut :
1. Dengan cara pemukulan
Plat yang akan dipukul harus diberi pengalas dari kayu dengan tujuan agar pada lajur pelat kulit tidak akan terdapat cacat-cacat baru akibat pukulan. Pemukulan disini dari arah yang berlawanan dengan arah lenturan.



2. Dengan tekanan (dengan pertolongan hydrolic jack)
Dengan cara penekanan, cara ini menggunakan bantuan hydrolic jack.
Plat yang akan direparasi dialasi dengan kayu kemudian ditekan dengan hidrolik. Untuk mempermudah penekanan, pada daerah yang melentur dipanaskan.

3. Dengan baut penarik

Cara ini menggunakan baut yang dilas pada plat yang melentur tepat ditengah-tengahnya. Selanjutnya kita pasang balok penahan yang kakinya diletakkan pada frame, dan murnya dipasang pada baut tersebut. Dengan mengerasi murnya secara otomatis plat yang melentur akan tertarik. Cara ini kurang baik karena meninggalkan bekas pengelasan pada plat.

Rabu, 30 Juli 2008

Reparasi Propeller



Propeller biasanya mengalami kerusakan pada bagian 0,7 R keatas, karena beban dari propeller terpusat pada bagian tersebut. Kerusakan ini dapat diatasi dengan mengganti ujung propeller yang rusak tersebut dengan cara menyambung bagian potongan propeller dengan bentuk yang sama dengan sebelumnya. Bentuk potongan ini disebut ”las ekor burung”. Setelah dilakukan penyambungan, kemudian dilakukan proses finishing (dengan meratakan bekas las agar menjadi lebih halus) dan dilakukan pengetesan stabilitas dengan cara menggantungkan propeller pada titik tengahnya lalu propeller tersebut diputar, bila pada saat diputar, propeller berhenti pada bagian daun yang sama (misalkan pada bagian yang baru diperbaiki), berarti propeller belum stabil.

Cara yang biasa digunakan untuk menstabilkan propeller tersebut adalah dengan cara menempelkan lilin malam pada masing-masing daun propeller dengan berat tertentu (dengan tujuan untuk menyamakan berat pada masing- masing bagian daun propeller) sampai saat propeller diputar tidak lagi berhenti pada suatu bagian tertentu, barulah propeller tersebut dapat dikatakan stabil. Biasanya masalah yang timbul pada propeller di kapal baru adalah pada engine propeller matching, sedangkan pada propeller di kapal lama adalah pada teknik reparasi yang digunakan.


Senin, 28 Juli 2008

Sepotong Roti Penebus Dosa

Abu Burdah bin Musa Al-Asy'ari meriwayatkan, bahwa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya: "Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti." Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan. Akan tetapi pada suatu hari, dia digoda oleh seorang wanita sehingga diapun tergoda dalam bujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri. Setelah ia sadar, maka ia lalu bertaubat, sedangkan tempat ibadahnya itu ditinggalkannya, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan mengerjakan solat dan bersujud.
Akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin, sedangkan lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam di sana, karena sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu. Rupanya di samping kedai tersebut hidup seorang pendita yang ada setiap malamnya selalu mengirimkan beberapa buku roti kepada fakir miskin yang menginap di pondok itu dengan masing-masingnya mendapat sebuku roti.
Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut, begitu juga dengan lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat bahagian, karena disangka sebagai orang miskin. Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang membahagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu ia berkata: "Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku." Orang yang membagikan roti itu menjawab: "Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu buku roti." Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bahagian tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.
Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam. Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam. Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sebuku roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sebuku roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu. Kepada anaknya Abu Musa berkata: "Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sebuku roti itu!"

Senin, 21 Juli 2008

Dari mana kita mulai?

Tersebutlah sebuah kisah, seorang tua yang rumahnya di pinggir pantai. Setiap pagi Pak Tua itu memunguti hewan kecil yang terdampar ke pinggir oleh deburan ombak malam hari. Berbagai hewan kecil itu akan mati jika tidak bisa kembali ke laut lepas. Maka setiap pagi Pak Tua memunguti ikan-ikan kecil serta ubur-ubur untuk dilemparkan kembali ke laut. Suatu kali datang anak kecil menertawakan apa yang dilakukan Pak Tua. Katanya, "Pak, bukankah pekerjaan ini sia-sia, karena pantai ini begitu panjang, dan jauh lebih banyak binatang laut yang tidak bisa Bapak selamatkan ketimbang yang bisa Bapak pungut yang jumlahnya mungkin hanya belasan?". Pak Tua menjawab, "Kalaupun aku tidak bisa menyelamatkan semuanya, maka aku merasa berkewajiban menyelamatkan sebisa-bisanya yang masih dalam jangkauanku".

Air Mata Rasulullah SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk ?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam" kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah "Siapakah itu wahai anakku ?". "Tak tahulah ayahku, sepertinya baru sekali ini aku melihatnya" tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut" kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah ?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu" kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini ?" tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak ?". "Jangan khawatir wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku : 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya" kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini".
Perlahan Rasulullah mengaduh. Mata Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal" kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku".
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya "Uushiikum bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu".
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii! - Umatku, umatku, umatku".
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya ?. Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa baarik wa sallim 'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Jumat, 04 Juli 2008

FM Scout

Satu lagi yang bikin maen FM tambah enak, FM Scout. Kita bisa cari pemain-pemain yang bagus di masa depan, potensial yang paling tinggi memang didominasi pemain muda yang dah bagus ex: CR7, messi dll. Klo pke klub kecil tetap susah belinya, so berbahagialah yang maen ma klub besar coz bisa beli sesuka hati. Tp tetap da pemain yang bisa dimiliki ex Rybka, Sergi Arias (GK)dll. Pokoknya dijamin seru!

Ni contoh pemain muda yang dapat dilihat perbedaannya pke FM Scout: